Bagaimana jurnalisme mendorong aksi konservasi lumba-lumba sungai yang terancam punah | Dampak Mongabay

Pada Oktober 2021, Mongabay menerbitkan laporan tentang bagaimana para nelayan lokal di Kalimantan bekerja sama dengan sebuah lembaga nirlaba untuk menguji cara menjaga lumba-lumba Irrawaddy agar tidak terjerat jaring ikan, salah satu ancaman utama bagi spesies ini.

Liputan ini meningkatkan kesadaran luas terhadap tiga populasi air tawar lumba-lumba Irrawaddy yang semuanya berstatus kritis. Kurang dari 100 ekor tersisa di masing-masing sungai tempat mereka hidup: Irrawaddy, Mekong, dan Mahakam.

Di Sungai Mahakam, jaring insang untuk menangkap ikan menyebabkan lebih dari dua pertiga kematian lumba-lumba yang tercatat. Ini menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup spesies tersebut. Berdasarkan informasi ini, para nelayan lokal bekerja sama dengan lembaga nirlaba Yayasan Konservasi RASI (Conservation Foundation for Rare Aquatic Species of Indonesia/YK-RASI) untuk menguji pinger. Alat ini mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi yang membuat lumba-lumba Irrawaddy air tawar menjauh dari aktivitas penangkapan ikan. Selain melindungi lumba-lumba, pinger juga meningkatkan hasil tangkapan dan mengurangi biaya perbaikan jaring. Para ahli dari World Wildlife Fund (WWF) menyebut solusi ini sebagai “win-win”.

Seorang nelayan peserta uji coba pinger di Mahakam menunjukkan hasil tangkapannya. Ikan Pangasius spp. yang lebih besar tertangkap saat pinger diaktifkan. Foto milik Yayasan Konservasi RASI.
Seorang nelayan peserta uji coba pinger di Mahakam menunjukkan hasil tangkapannya. Ikan Pangasius spp. yang lebih besar tertangkap saat pinger diaktifkan. Foto milik Yayasan Konservasi RASI.

Dampak nyata

“Saya pernah menulis tentang ancaman terhadap populasi lumba-lumba di Mahakam sebelumnya,” kata Carolyn Cowan, staf penulis Mongabay untuk Asia Tenggara. “Saat saya mendengar ada inisiatif kolaborasi antara WWF dan YK-RASI yang menawarkan solusi terhadap salah satu ancaman itu, saya langsung tertarik untuk meliputnya.”

Setelah liputan Mongabay, pihak WWF menyampaikan bahwa pemberitaan tersebut membantu meningkatkan perhatian publik terhadap kampanye konservasi lumba-lumba Irrawaddy. WWF kemudian berhasil melampaui target penggalangan dana lebih dari €7.500 (sekitar $8.550) dari 76 donatur. Dana itu digunakan untuk membekali semua nelayan yang beroperasi di wilayah jelajah lumba-lumba di Sungai Mahakam dengan pinger akustik. Langkah ini menjadi kemajuan penting dalam upaya melindungi lumba-lumba yang terancam punah di sungai tersebut.

Menurut Cowan, peliputan uji coba ini memberi kesempatan untuk meneliti bagaimana teknologi baru ini, yang sebelumnya digunakan di laut, bisa bekerja di perairan tawar. “Menyenangkan bisa mengetahui bahwa ada solusi yang berpotensi menyelamatkan populasi lumba-lumba ini, dan juga membantu melindungi spesies lumba-lumba sungai lain di berbagai wilayah dunia,” ujarnya.

Lumba-lumba Irrawaddy air tawar di kolam dalam di Kamboja. Spesies ini memiliki hidung tumpul dan ekspresi wajah yang khas. Foto milik Lor Kimsan / WWF Cambodia.
Lumba-lumba Irrawaddy air tawar di kolam dalam di Kamboja. Spesies ini memiliki hidung tumpul dan ekspresi wajah yang khas. Foto milik Lor Kimsan / WWF Cambodia.

Cowan baru-baru ini berbicara dengan perwakilan dari departemen konservasi perikanan Kamboja yang bekerja dengan populasi lumba-lumba Irrawaddy di Sungai Mekong. Mereka mengatakan sedang mulai menguji penggunaan pinger sebagai solusi konservasi. Namun mereka menekankan perlunya penelitian lebih lanjut sebelum penggunaan luas agar lumba-lumba tidak takut menjauh dari area makan produktif mereka.

Dukung jurnalisme lingkungan independen

Jika Anda ingin membantu menyoroti kisah konservasi seperti ini, ada dua cara terbaik untuk melakukannya bersama Mongabay. Pertama, pertimbangkan untuk berdonasi, yang secara langsung membantu kami terus memproduksi jurnalisme berdampak tinggi dari garis depan alam. Kedua, berlangganan newsletter Mongabay agar Anda mendapatkan berita lingkungan terbaru langsung ke email Anda.

Tentang Mongabay

Mongabay adalah platform berita nirlaba yang berfokus pada sains lingkungan dan konservasi, menghadirkan jurnalisme independen dari garis depan alam. Kami berkomitmen menghasilkan liputan yang memiliki dampak nyata di berbagai belahan dunia.

Gambar spanduk: Seekor lumba-lumba Irrawaddy air tawar muncul di Sungai Mahakam. Foto milik S Kedang Rantau-Budiono/Yayasan Konservasi RASI.